Senin, 28 Mei 2012

makalah makul Bimb. dan penyuluhan islam

MAKALAH BIDANG LAYANAN BK ( Pribadi, Sosial, Belajar, Karir, Agama dan Keluarga ) Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bimbingan Penyuluhan Dosen Pengampu : Anila Umriana,M.Pd
Disusun oleh : 1. Lilik Nur Istiadi 111211037 2. Nur Aini Zulfa 111211050 3. Silvia Khoirun Nisa 111211060 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011 I. PENDAHULUAN Secara Etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “guidance”. Kata “guidance” adalah kata dalam bentuk mashdar (kata benda) yang berasal dari kata kerja “to guide” artinya menunjukkan, membimbing, atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.
1 Jadi, bimbingan berarti pemberian petunjuk; pemberian bimbingan atau tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan. Istilah konseling secara etimologis berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat. Konseling juga memiliki arti memberikan nasihat atau member anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Jadi, konseling berarti pemberian nasihat atau penasihatan kepada orang lain secara individual yang dilakukan dengan tatap muka. Pengertian konseling dalam bahasa Indonesia, juga dikenal dengan istilah penyuluhan. Disini kami akan memaparkan tentang Bidang Layanan BK yang meliputi pribadi, social, belajar, karir, agama dan keluarga. II. PERMASALAHAN a. Bagaimana bentuk layanan BK dalam bidang pribadi, social, belajar, karir, agama dan keluarga. III. PEMBAHASAN a. Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan ruhani. Bidang bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok – pokok berikut : Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan – kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari – hari maupun untuk peranan masa depan. Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang bakat minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan – kegiatan yang kreatif dan produktif. Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha – usaha penanggulangannya. Pemantapan kemampuan dalam mengambil keputusan. Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara ruhaniah maupun jasmaniah. b. Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Bidang ini di rinci menjadi pokok – pokok berikut.  Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkelompok, baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai – nilai agama, adat, peraturan, dan kebiasaan yang berlaku. Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, di luar sekolah, maupun masyarakat pada umumnya. Pengenalan, pemahaman, dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan, serta upaya dan kesadaran untuk melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif. Orientasi tentang hidup berkeluarga. c. Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk menumbuhkandan mengamalkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan ketrampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan pekerjaan tertentu. Bidang bimbingan ini memuat pokok – pokok materi berikut. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar, mengerjakan tugas – tugas pelajaran, dan menjalani progam penilaian hasil belajar. Pengembangan dan pemantapan disiplin belajar dan berlatih secara mandiri maupun kelompok. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada disekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan pribadi. Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi, dan pendidikan tambahan. d. Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karier. Bidang ini memuat pokok – pokok berikut. Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengenalan dan pemantapan pemahaman diri berkenanan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan. Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia kerja, jenis – jenis pekerjaan tertentu, serta latihan kerja sesuai dengan pilihan Pemantapan cita – cita karier sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, serta pemantapan sikap positif dan objektif terhadap pilahan karier.3 e. Dalam bidang bimbingan dan konseling agama, Sejalan dengan ruang lingkup tujuan tersebut, para pembimbing dan konselor memerlukan beberapa metode yang dapat dilakukan dalam tugas bimbingan dan konseling, antara lain sebagai berikut, Metode Interview (wawancara), Interview merupakan suatu alat untuk memperoleh fakta/data / informasi dari murid secara lisan, jadi terjadi pertemuan dibawah empat mata dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan. Group Guidance (Bimbingan kelompok), dengan menggunakan kelompok, bimbingan dan konseling akan dapat mengembangkan sikap sosial, sikap memahami peranan anak, bimbingan dalam lingkungannya menurut penglihatan orang lain dalam kelompok itu, karena ia ingin mendapatkan pandangan baru tentang dirinya dari orang lain serta hubungannya dengan orang lain. Clien centered Method ( Metode yang dipuasatkan pada keadaan klien ), metode ini sering juga disebut nondirective (tidak mengarahkan). Dalam metode ini terdapat dasar pandangan bahwa klien sebagai makhluk yang memiliki kemampuan berkembang sendiri dan sebagai pencari kemamtapan diri sendiri (self consistancy). Directive Counseling, sebenarnya merupakan bentuk psikoterapi yang paling sederhana, karena konselor, atas dasar metode ini, secara langsung memberikan jawaban – jawaban terhadap problem yang oleh klien disadari menjadi sumber kecemasannya. Educative method (Metode Pencerahan), metode ini sebenarnya hampir sama dengan metode client-centered di atas, hanya bedanya terletaj pada usaha mengorek sumber perasaan yang menjadi beban tekanan batin klien serta mengaktifkan kekuatan atau tenaga kejiwaan klien (potensi dinamis) melalui pengertian tentang realitas situasi yang dialaminya. Psychoanalysis Method, juga terkenal didalam konseling yang mula-mula diciptakan oleh Sigmund Freud. Metode ini berpangkal pada pandangan bahwa semua manusia itu jika pikiran dan perasaannya tertekan oleh kesadaran dan perasaan atau motif-motif tertekan tersebut tetap masih aktif mempengaruhi segala tingkah lakunya meskipun mengendap didalam alam ketidaksadaran (Das Es) yang disebutnya “Verdrongen Complexen”. f. Dalam bimbingan keluarga, merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan diri dengan norma keluarga, serta berperan aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia. IV. KESIMPULAN Jadi, dari pembahasan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bidang layanan BK dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar, karier, agama dan keluarga memiliki caranya masing – masing. V. PENUTUP Demikianlah makalah ini yang dapat penulis sampaikan. Semoga apa yang telah penulis lakukan ini nantinya akan menjadi sebuah amal ibadah. Amien. Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Amin, Samsul Munir. 2008. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta; Amzah Arifin,M. 1979. pokok-pokok pikiran tentang bimbingan dan penyuluh agama, Jakarta; Bulan Bintang Hallena. Bimbingan dan Konseling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar