Islam telah masuk ke dalam jiwa saya seperti
cemerlangnya musim semi yang telah memecah kegelapan musim dingin. Islam telah
menghangatkan jiwa saya dan telah menutupi badan saya dengan ajaran-ajarannya
yang indah cemerlang. Alangkah jelas dan segarnya ajaran-ajaran Islam itu, dan
alangkah logisnya kalimat “Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
Utusan Allah.” Mungkinkah ada yang lebih tinggi dan lebih bersih dan
suci dari itu? Nonsens dengan ajaran kepercayaan: “Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan
Ruhul-Kudus” yang telah merajai hati orang, tapi tidak bisa diterima oleh akal
yang sehat. Islam cocok sepenuhnya dengan jiwa abad modem dan bisa
dipraktekkan di dunia sekarang. Ambillah saja misalnya ajaran “persamaan antara
manusia” yang merupakan ajaran yang digembar-gemborkan oleh gereja-gereja
Kristen sendiri. Akan tetapi teori ini tidak ada dalam praktek mereka. Sebab
Paus, para archbishop, bishop dan lain-lain selalu berusaha untuk memusatkan
segala kekuasaan mereka dengan mengatas-namakan Tuhan. Alangkah bedanya hai itu dengan Islam dengan
ajaran-ajarannya yang benar yang diwahyukan Allah s.w.t. kepada Muhammad
s.a.w.:
"Hai sekalian orang yang beriman! Nafkahkanlah sebagian
yang baik dari yang kamu usahakan dan dari yang Aku tumbuhkan buat kamu di
bumi. Dan janganlah kamu memilih dari padanya yang buruk untuk kamu nafkahkan,
pada hal kamu sendiri tidak akan mau menerimanya kecuali dengan memicingkan
mata terhadapnya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah itu Maha Kaya dan Maha
Terpuji". Al-Baqarah 267.